Rabu, 30 Januari 2013
In:
my education
Sistem Informasi Eksekutif
Wah selamat ya bisa menemukan artikel ini, semoga bermanfaat.
Sistem informasi
merupakan satu kesatuan unsur (manusia dan peralatan) yang bekerja secara
bersama untuk melaksanakan pengolahan informasi dari mulai
pengumpulan,pengolahan, penyimpanan dan pendistribusiannya. Eksekutifmerupakan pelaksana/yang
bertindak untuk melaksanakan suatu system informasi.Contoh, direktur,
kepala–kepala bagian, presiden atau gubernur bagian.
Jika
tidak ada Sistem Informasi Eksekutif dan hanya ada sistem informasi fungsional,
manajer pucuk akan menerima semua informasi dari subsistem-subsistem fungsional
dan para eksekutif harus menyarikan dan mensintesiskan data menjadi suatu
bentuk yang berarti bagi mereka. Sistem informasi eksekutif membebaskan
eksekutif dari tugas tersebut.
Executive
Information System (EIS) disebut
juga sebagai Executive Support System
(ESS) atau Sistem Informasi Eksekutif
adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, yang memungkinkan pihak
eksekutif untuk mengakses data dan informasi, sehingga dapat dilakukan
pengidentifikasian masalah, pengeksplorasian solusi, dan menjadi dasar dalam
proses perencanaan yang sifatnya strategis.Sistem
informasi eksekutif merupakan suatu bagian yang menyediakan informasi bagi
eksekuif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan.
Faktor -
faktor penentu keberhasilan penerapan Sistem Informasi Eksekutif
1.
Sponsor Eksekutif
Yang
mengerti dan berkomitmen eksekutif tingkat puncak (CEO) harus berfungsi sebagai
sponsor eksekutif Sistem Informasi Eksekutif agar mampu menorong penerapan
Sistem Informasi Eksekutif diperusahaan.
2.
Sponsor Operasi
Jika
sponsor eksekutif terlalu sibuk, maka sebagian tugas dilimpahkan kepada
eksekutif puncak lain sebagai sponsor operasi yang bekerja sama dengan
spesialis informasi untuk memastikan pelaksanaan pekerjaaan.
3.
Staf Jasa Informasi Yang
Sesuai
Harus
tersedia spesialis informasi yang tidak hanya mengerti teknologi informasi,
tetapi tahu juga cara eksekutif menggunakan sistem tersebut.
4.
Teknologi Informasi Yang
Sesuai
Penggunakan
teknologi informasi harus benar-benar sesuai dengan keinginan eksekutif, tidak
lebih atau kurang.
5.
Manajemen Data
Tidak
hanya untuk menghasilkan informasi, eksekutif juga menginginkan sejauh mana
kemutakhiran dari data dan informasi yang dihasilkan.
6.
Kaitan Yang Jelas Dengan
Tujuan Bisnis
Sebagian
besar Sistem Informasi Eksekutif yang dirancang digunakan untuk memecahkan
masalah yang spesifik berkaitan dengan bisnis.
7.
Manajemen Atas Penolakan
Organisasi
Jika
eksekutif menolak menggunakan Sistem Informasi Eksekutif, perlu dilakukan upaya
untuk mendapatkan mengidentifikasikan satu masalah yang dihadapi eksekutif
tersebut untuk penerapannya.
8.
Manajemen Atas Penyebaran Dan
Evolusi System
Jika
manajer tingkat atas mulai menerima informasi dari Sistem Informasi Eksekutif,
maka manajer tingkat bawah menginginkan informasi yang sama, karena mereka
ingin mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum manajer tingkat atas
mengangap masalah tersebut tidak terkendali.
Adapun karakteristik teknologi informasi yang
dibutuhkan oleh Sistem Informasi
Eksekutif adalah sebagai berikut :
1. Executive-friendly, sesuai
dengan keahlian mengoperasikan computer yang dimiliki oleh kalangan eksekutif.
Mudah digunakan dan mudah dipelajari.
2. Memungkinkan
pengguna untuk meng-undo prosedur atau kembali ke tampilan layar yang
diakses sebelumnya.
3. Memiliki
on-line help.
4. Sesuai
dengan kebutuhan eksekutif dalam hal kecepatan.
5. Graphic-oriented
dan dapat menampilkan tampilan grafis yang
bervariasi, sesuai dengan kebutuhan.
Sistem
Informasi Eksekutif
memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.
Disesuaikan
untuk pihak eksekutif.
2.
Mudah
digunakan.
3.
Memiliki
kemampuan drill down.
4.
Mendukung
kebutuhan data eksternal.
5.
Dapat membantu dalam situasi yang memiliki
tingkat ketidakpastian yang tinggi.
6.
Memiliki
orientasi masa depan.
Karakteristik
data yang dibutuhkan oleh Sistem Informasi Eksekutif :
1.
Data
yang telah dirangkum (highly summarized
data). Pada umumnya, eksekutif lebih mencari rangkuman data, dibandingkan
rincian data, untuk membuat keputusan.
2.
Drill down. Menyediakan mekanisme yang memungkinkan eksekutif
untuk melakukan drill down, atau melihat rincian data yang menyusun rangkuman
data.
3.
Integrasi
data dari basis data yang berbeda - beda. Terkadang eksekutif memerlukan data
dari basis data on-line, seperti
jumlah current budget. Dalam periode
tertentu, eksekutif akan memerlukan akses ke rangkuman data yang dikelola
secara statis di basis data.
4.
Eksekutif
lebih tertarik untuk melihat trend jangka panjang, misalnya lima tahun ke
depan.
5.
Informasi
menjadi lebih bermakna jika dapat dibandingkan dengan informasi lain yang
sejenis. Artinya, Sistem Informasi Eksekutif harus dapat
mengakses data eksternal yang dapat dibandingkan dengan data perusahaan.
6.
Informasi
yang disampaikan kepada eksekutif harus dalam bentuk yang ditentukan oleh
faktor penentu kesuksesan (critical
success factors) yang didefinisikan oleh eksekutif.
Langkah
-langkah pengimplementasian Sistem Informasi Eksekutif, yaitu :
1.
Membangun
data warehouse yang lengkap dan efisien.
2.
Membuat
prototipe Sistem Informasi Eksekutif,
membuat desain eksperimen dari seluruh atau sebagian sistem, untuk
mengujicobakan prosedur/prinsip, teknik atau tool tertentu.
3.
Membuat
dokumentasi pengembangan EIS untuk tiap tahap pengembangan.
4.
Menggunakan
dukungan otomatisasi kantor (e-mail,
scheduler, dll). Sebelum membuat keputusan, eksekutif perlu berdiskusi
dengan staff untuk meminta pendapat dari pihak-pihak yang dipengaruhi oleh
keputusan yang akan dibuat. Dengan demikian dapat juga dianalisis kemungkinan
adanya alternatif keputusan. Setelah membuat keputusan, eksekutif perlu
melakukan sosialisasi dan follow-up.
Otomatisasi kantor mendukung untuk kedua hal tersebut di atas.
Kelemahan Sistem Informasi Eksekutif
1.
Fungsinya
sangat terbatas, tidak mampu melakukan perhitungan secara kompleks.
2.
Perusahaan
akan berfikir dua kali untuk membuat suatu Sistem Informasi Eksekutif, mengingat biaya pembuatan Sistem Informasi Eksekutif sangatlah mahal.
3.
Banyak
orang yang salah persepsi mengenai cara kerja Sistem Informasi Eksekutif itu sendiri yang dianggap sebagai
suatu sistem yang terpisah dari modul-modul teknologi informasi lain dalam
perusahaan. Sebenarnya Sistem Informasi Eksekutif hanya melakukan peringkasan data
dari sistem basis data yang telah ada. Jika data pada database utama tidak
reliable atau memiliki struktur yang buruk, maka informasi yang dihasilkan oleh
sistem Sistem Informasi Eksekutif pun tidak memiliki kualitas yang
baik.
4.
Tidak
adanya prosedur yang baik untuk menjaga agar data yang ada selalu up-to-data.
Seringkali para eksekutif mengeluh bahwa laporan Sistem Informasi Eksekutif yang diterima sudah usang, atau
tidak lagi sesuai dengan kebutuhan pada saat itu. Jika modul Sistem Informasi Eksekutif yang dimiliki terintegrasi dengan
sistem basis data, maka yang perlu dipelihara adalah mekanisme keteraturan
dalam melakukan update data dari ke hari; sedangkan jika sistem Sistem Informasi Eksekutif yang dimiliki tidak terintegrasi
dengan sistem basis datanya, maka mekanisme yang harus dijaga adalah
keteraturan melakukan interfacing antara sistem basis data dengan modul Sistem Informasi Eksekutif yang ada, baik secara manual maupun
dibantu dengan program komputer.
5.
karena
modul Sistem Informasi Eksekutif yang ada terlampau sederhana (tidak
banyak memiliki fasilitas-fasilitas yang dapat memberikan advanced features)
sehingga sulit mengakomodasikan keperluan masing-masing eksekutif yang
terkadang berbeda satu sama lain (unik) dan berubah-ubah dalam tempo yang
sangat cepat.
Selasa, 22 Januari 2013
In:
life is journey
Senyum-mu-ku
Di suatu siang yang ramai, aku terdiam di antara teman-teman yang sedang menunggu. Di sini (menunjuk hati) sedikit terselip sedih dan kecewa...
Entah karena
alasan apa, kadang-kadang sesuatu memang tidak bisa dijelaskan hanya dengan
logika.
Teman di sampingku yang notabennya adalah “radenmas” di kelas sesumbar
berkata “aku lebih suka melihat kamu senyum"
Ucapan dia yang disertasi
disertai dengan senyuman itu membuatku terpaku bisu. Tentu aku tidak
benar-benar terpaku, aku tersenyum ke arahnya dan sedikit menggoda dia. Ternyata temanku yang satu ini memperhatikan raut mukaku yang manis sedang merasa kecewa. yayaya..dia merasakan perubahannya karena hari sebelumnya aku sangat gembira luar biasa.... *enough*
Bagaimana senyum seseorang bisa sangat berarti untuk orang lain?
Secara teknis aku tidak tahu bagaimana itu bisa bekerja. Pernah suatu hari badanku terserang virus influenza, aku merasakan degradasi
imunitas yang luar biasa. Namun ku lihat senyum seseorang dengan seksama. Hanya terjadi begitu saja. Lalu entah
bagaimana proses reaksinya, senyumnya kini telah tumbuh menjadi senjata melawan virus-virus influenza. Imunitas meningkat dua kali lipatnya. Dari mata memberikan instruksi cepat pada otak untuk membentuk gugusan senyum pula pada bibirku..
Senyummu pun selalu berubah menjadi senyumku.
Aku percaya senyum selalu bisa memberi makna yang berbeda untuk siapapun yang melihatnya juga untuk siapapun yang tulus memberikan senyumnya.. Makna yang bisa jadi setitik bahagia.. bukankah kebahagiaan bisa dimulai dari ha-hal yang kecil seperti sebuah senyuman..
Langganan:
Postingan (Atom)