Selasa, 05 Februari 2013
In:
my education
Sistem Informasi Manufaktur
Manufaktur, dalam
arti yang paling
luas, adalah proses
merubah bahan baku
menjadi produk. Proses ini
meliputi:perancangan produk, pemilihan
material dan tahap‐tahap proses dimana produk
tersebut dibuat.
Definisi manufaktur
secara umum adalah
suatu aktifitas yang
kompleks yang melibatkan berbagai
variasi sumberdaya dan
aktifitas perancangan produk,
pembelian, pemasaran, mesin dan
perkakas, manufacturing, penjualan,
perancangan proses, production control, pengiriman material,
support service, dan customer service.
Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu
sistem berbasis komputer
yang bekerja dalam hubungannya
dengan sistem informasi
fungsional lainnya untuk
mendukung manajemen
perusahaan dalam pemecahan
masalah yang berhubungan
dengan manufaktur produk
perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan output.
Sistem ini digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh
kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk
memproduksi barang atau jasa
Ruang lingkup sistem
informasi manufaktur meliputi Sistem
perencanaan manufaktur,
Rencana produksi, Rencana
tenaga kerja, Rencana
kebutuhan bahan baku
dan Sistem
pengendalian
manufaktur.
Manfaat digunakannya sistem
informasi manufaktur di dalam
perusahaan adalah sebagai berikut
:
1.
Hasil produksi
perusahaan lebih cepat
dan tepat waktu
karena sistem informasi manufaktur menggunakan komputer
sebagai alat prosesnya.
2.
Perusahaan
lebih cepat memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya.
3.
Arsip
lebih terstruktur karena menggunakan sistem database.
4.
Sistem informasi
manufaktur yang berupa
fisik robotik, hasil
produksi semakin cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa
bahan yang tidak terpakai.
ModelSistemInformasiManufaktur
InputData/Informasi
Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal
merupakan data intern system keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data
menjadi informasi yang berguna. Data ini
meliputi sumber daya
manusia (SDM), material,
mesin, dan hal lainnya
yang mendukung proses secara
keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas
material, frekuensi perawatan,
dan lain-lain.
Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar
perusahaan (environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi
informasi yang berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal
hingga akhir proses..Contoh data eksternal adalah data pemasok (supplier),
kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.
Sub Sistem Input
Sub sistem input terdiri dari :
a) Sisteminformasiakuntansi
Mengumpulkan data intern
yang menjelaskan operasi
manufaktur dan data
lingkungan yang menjelaskan transaksi
perusahaan dengan pemasok. Sebagai contoh,
pegawai produksi memasukan data ke dalam terminal dengan menggunakan
kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. Media berbentuk dokumen
dengan bar code yang dapat dibaca
secara optik atau
dengan tanda pensil
yang dapat dibaca
secara optik, dan
kartu plastik dengan garis‐garis
catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca data tersebut
ditransmisikan kekomputer pusat untuk memperbarui database.
b) Subsistemindustrialengineering(IE)
Industrial Engineering merupakan analisis sistem yang
terlatih khusus yang mempelajari
operasi manufaktur dan
membuat saran‐saran perbaikan. Industrial
engineering terdiri dari proyek‐proyek pengumpulan data
khusus dari dalam
perusahaan yang menetapkan berapa lama waktu yang dibutuhkan
untuk suatu produksi.
c) Subsistemintelijenmanufaktur
Subsistem intelijen manufaktur
berfungsi agar manajemen
manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai
sumber-sumber pekerja, material dan mesin.
Adapun yang termasuk dalam sub sistem intelijen manufaktur adalah :
1. Informasi pekerja, manajemen
manufaktur harus memperhatikan
serikat pekerja yang mengorganisasikan para
pekerja perusahaan. Baik
dalam sistem kontrak, tak
berjangka maupun borongan.
2. Sistem formal, manajemen
manufaktur memulai arus informasi pekerja
dengan menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen
sumber daya manusia dan data dari
berbagai elemen lingkungan yang menghubungkan kepada pihak pelamar.
3. Sistem informal, arus
informasi antar pekerja
dan manajemen manufaktur
sebagaian besar bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara
pekerja dan manajer mereka.
Kegiatan‐kegiatan
yang terjadi di dalam intelijen manufaktur :
·
Pengumpulan
(pendokumentasian) data dari lingkungan
·
Pengujian
data
·
Pemeliharaan
data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data
·
Keamanan
data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data
·
Pengambilan
data dalam bentuk laporan, untuk
memudahkan pengolahan data yang lain.
SubSistemOutput
Adalah informasi yang
dihasilkan dari hasil
pengolahan data yang
dapat dibagi menjadi
3 bagian yaitu produksi, persediaan dan kualitas, dimana ketiganya ini
tidak meninggalkan unsur biaya yang terjadi di dalamnya.
a) Subsistemproduksi
Adalah segala hal
yang bersangkutan dengan
proses yang terjadi
disetiap divisi kerja ataupun departemen yang mengukur
produksi dalam hal waktu, menelusuri arus kerja dari satu langkah ke langkah
berikutnya.
b) Subsistempersediaan
Tingkat persediaan perusahaan
sangat penting karena
menggambarkan investasi yang besar dimana suatu barang dipengaruhi
oleh jumlah unit yang dipesan dari pemasok setiap kalinya, dan
tingkat persediaan rata-rata
dapat diperkirakan dari
separuh kuantitas pesanan ditambah
safety stock. Subsistem
persediaan memberikan jumlah
stok, biaya holding, safety stock
, dan lain-lain berdasarkan hasil pengolahan data dari input, biasanya memiliki proses pembelian
(purchasing) dan penyimpanan (inventory). Dan fungsi dari sub sistem persediaan
adalah mengukur volume aktifitas produksi saat persediaan diubah dari bahan
mentah menjadi bahan jadi.
c) Subsistemkualitas
Adalah semua hal
yang berhubungan dengan kualitas, baik
waktu, biaya, performa
kerja, maupun pemilihan supplier.
Fungsi dari sub
sistem kualitas adalah
mengukur kualitas material saat
material diubah. Banyak
hal lain yang
bukan unsur mutlak
kualitas namun perlu masuk
dalam unsur kualitas
seperti proses (Process Control), Perawatan
(Maintenance), dan Spesifikasi
(Specification) baik produk
jadi maupun material. Sub sistem
kualitas mempunyai pendekatan khusus untuk meningkatkan kualitas produksinya
dengan menggunakan total
quality management (TQM)
yaitu manajemen keseluruhan perusahaan sehingga
perusahaan unggul dalam
semua dimensi produk
dan jasa yang penting bagi semua pelanggan. Keyakinan
dasar yang melandasi TQM adalah :
è Kualitas ditentukan oleh pelanggan dan manajemen yang digunakan
è Kualitas dicapai oleh manajemen
è Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh penghuni perusahaan
d) Subsistembiaya
Komponen biaya termasuk
dalam semua subsistem
yang ada. Tujuan
perusahaan manufaktur secara umum
adalah mencapai keuntungan
dari hasil penjualan
produknya. Oleh karena itu,
sebuah sistem informasi
tidak akan pernah
terlepas unsur biaya
yang terjadi di dalamnya. Sub sistem biaya berfungsi untuk mengukur
biaya yang terjadi selama proses produksi terjadi. Unsur‐unsur pengendalian biaya ada dua yaitu standar kerja yang baik dan
sistem untuk melaporkan rincian kegiatan saat terjadinya proses produksi yang
akurat.
Sub sistem biaya
dibagi menjadi dua yaitu :
·
Biaya
Pemeliharaan (Biaya penyimpanan) à biasanya dinyatakan
sebagai presentase biaya tahunan dari barang, mencakup kerusakan, pencurian,
keusangan, pajak dan asuransi.
·
Biaya
Pembelian à mencakup biaya‐biaya yang terjadi saat material dipesan, waktu pembelian, biaya telp, biaya sekretaris,
biaya formulir pesanan pembelian dan sebagainya.
KomputerSebagaiSistemInformasi
a. SistemPemesananKembali(ReOrderPoint/ROP)
Setelah komputer pertama diterapkan dan berhasil dalam area
akuntansi, komputer diberikan tugas
mengendalikan persediaan. Pendekatan
reaktif yang sederhana
yaitu menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai
tingkat tertentu dan kemudian memicu pesanan pembelian atau suatu
proses produksi. Tingkat
barang yang berfungsi
sebagai pemicu disebut
titik pemesanan barang dan sistem yang mendasarkan keputusan pembelian
pada titik pemesanan kembali disebut sistem titik pemesanan kembali (re-order
point/ROP).
b. MaterialRequirementPlaning(MRP)
MRP adalah suatu strategi
material proaktif yaitu
mengidentifikasikan
material, jumlah dan tanggal yang dibutuhkan. MRP mempunyai 4
komponen meliputi :
1. Sistem penjadwalan produksi
menghasilkan master jadwal
produksi yang mencakup lead time terpanjang ditambah waktu
produksi terpanjang.
2. Sistem MRP menguraikan
tagihan material. Mengubah
kebutuhan bruto menjadi kebutuhan netto.
3. Sistem perencanaan kebutuhan
kapasitas bekerja dengan
sistem MRP utk
menjaga produksi dalam kapasitas pabrik. Menghasilkan output, melaporkan
dan merencanakan jadwal pemesanan.
4. Sistem pelepasan pesanan menghasilkan
laporan untuk lantai kerja dan pembelian
Manfaat MRP bagi Perusahaan:
1.
Perusahaan dalam mengelolamaterialnya
secara lebih efisien
2. Perusahaan dapat menghindari kehabisan persediaan barang
3. Perusahaan mengetahui kebutuhan material di masa depan
4. Pembeli dapat merundingkan perjanjian pembeli dengan pemasok
c. ManufacturingResourcePlanning(MRPII)
MRP II
mengintegrasikan semua proses
di dalam manufaktur yang
berhubungan dengan manajemen
material. MRP II dikembangkan oleh Oliver Wight dan George Plossy.
Manfaat
MRP II :
1. Penggunaan sumber daya
yang lebih efisien;
mengurangi inventori, lebih
sedikit waktu, lebih sedikit kemacetan.
2. Perencanaan prioritas lebih baik; memulai produksi lebih cepat dan
jadwal lebih fleksibel.
3. Meningkatkan pelayanan pelanggan;
sesuai tanggal pengiriman,
meningkatkan kualitas,
kemungkinan harga lebih rendah/murah.
4. Meningkatkan moral dan semangat pekerja
5. Informasi manajemen yang lebih baik
d. PendekatanJustinTime(JIT)
JIT menjaga arus
bahan ke pabrik
agar sampai yang terendah dengan cara menjadwalnya agar
saat tiba di workstation (stasiun kerja) ”just in time” (tepat
waktu). JIT berusaha
untuk meminimalkan biaya
inventarisasi dengan cara memproduksi dalam
jumlah yang lebih
kecil. Lot size
(ukuran tumpukan) yang
ideal akan menjadi satu
dalam sistem JIT.
Satu unit akan
bergerak dari workstation
ke workstation berikutnya sampai
produksinya selesai.
Pengaturan waktu menjadi
kunci Penting saat
Pasokan bahan mentah
datang dari pemasok sebelum penjadwalan
produksi mulai, tidak
ada inventarisasi bahan
mentah yang perlu dibicarakan. Jumlah bahan mentah yang
sedikit diterima sekaligus, karena mungkin pemasok melakukan beberapa
kali pengiriman selama
satu hari. Kebalikannya
dengan MRP yang menekankan perencanaan jangka panjang
dan membutuhkan penggunaan komputer, maka JIT menekankan pengaturan
waktu dan penggunaan
tanda non komputer
karena cukup menggunakan ”kanban”
yang berarti kartu. Tujuan JIT adalah meminimalkan biaya persediaan dan
penanganan (keamanan dan asuransi).
*mohon komennya ya untuk masukan, terima kasih*
*mohon komennya ya untuk masukan, terima kasih*